Jenderal TNI Bintang 3 Alumni Akmil 1989
Saat ini sejumlah jenderal TNI bintang 3 merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1989. Menariknya, sebagian besar dari mereka berasal dari kecabangan Infanteri Kopassus. Berikut daftarnya:
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal (Letjen) TNI I Nyoman Cantiasa saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Jabatan tersebut resmi disandang Nyoman Cantiasa sejak 27 April 2023. “Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 tanggal 27 April 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan Di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia,” bunyi keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (16/5/2023).
I Nyoman Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Prestasinya tersebut membuat I Nyoman Cantiasa menyabet dua penghargaan sekaligus yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Adhi Makayasa adalah penghargaan kepada lulusan terbaik TNI-Polri. Untuk TNI terbagi dalam tiga matra yakni, matra darat dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, matra laut dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, dan matra udara dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Dilansir dari laman resmi Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pria kelahiran Bubunan, Seririt, Buleleng, Bali 26 Juni 1967 ini mengawali kariernya di Batalyon Libur (Para Raider) 328/Dirgahayu Kostrad. Karier ayah dua anak ini selanjutnya banyak dijalani di Korps Baret Merah Kopassus, pasukan elite TNI AD.
Di antaranya menjadi Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus, Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Dansubtim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha/Kopassus.
Saat perwira menengah, I Nyoman Cantiasa menduduki sejumlah jabatan strategis di Kopassus yakni, Danseko Pusdikpassus, Dansepara Pusdikpassus, Danyon 811/Sat-81/Kopassus, Dandenma Kopassus, kemudian Waasintel Danjen Kopassus dan Wadansat-81/Kopassus. Termasuk Dansat 81/Kopassus, Danpusdikpassus, Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus hingga Danmentar Akmil.
Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (27/4/2022). FOTO/TNI AD
bintang 3 merupakan sebutan yang merujuk pada pangkat letnan jenderal (letjen). Pangkat yang ditandai dengan bintang di pundak berjumlah 3 ini hanya dimiliki oleh perwira tinggi TNI Angkatan Darat, berada di bawah jenderal dan di atas mayor jenderal (mayjen).
Tentu tidak mudah untuk mendapatkan pangkat jenderal TNI Bintang 3. Para prajurit harus mampu menjalani pendidikan, latihan, hingga mengemban beragam jabatan militer dengan sukses. Karena itu tidak banyak dari setiap angkatan pada Akademi Militer (Akmil) yang bisa meraih pangkat tersebut.
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Kemudian ada nama Listyo Sigit Prabowo dalam daftar Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir. Polisi kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu menjabat sebagai Kapolri sejak 27 Januari 2021 hingga saat ini.
Pengangkatan Listyo Sigit sebagai Kapolri didasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 5/POLRI Tahun 2021 Tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ia menggantikan Idham Aziz yang masuk masa pensiun.
Karier kepolisian Listyo Sigit Prabowo cukup mentereng. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu pernah menjabat sebagai Kapolres Duren Sawit, Kapolsek Tambora, Kapolres Pati, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Kota Surakarta, dan Dirreskrimum Polda Sultra. Setelah itu, Listyo Sigit ditarik menjadi Ajudan Presiden Jokowi, Kapolda Banten, Kadiv Propam Polri, Kabareskrim Polri, dan Kapolri.
Selain lima Pati Polri tersebut, ada satu lagi penyandang Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir. Dia adalah Jenderal Polisi (Purn) (Horn) Agus Andrianto. Mantan Wakapolri itu meraih pangkat Jenderal Polisi Kehormatan setelah ditunjuk menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Jakarta, Teritorial.com – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus merupakan lulusan Akmil 1990-an. Dua di antaranya lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa .
Danjen Kopassus adalah singkatan dari Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Pemimpin tertinggi di Korps Baret Merah, bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Jabatan Danjen Kopassus diemban oleh Pati TNI berpangkat Mayor Jenderal atau Jenderal Bintang 2.
Sejak dibentuk pada 1952 (waktu itu masih bernama Kesatuan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi) Kopassus telah dipimpin oleh 37 orang. Beberapa di antaranya merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1990-an. Siapa saja mereka?
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an
1. Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, SE, MTr (Han)
Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an yang pertama adalah I Nyoman Cantiasa. Lulusan terbaik peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa Akmil 1990 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 25 Januari 2019–26 Agustus 2020.
I Nyoman Cantiasa tidak langsung bertugas di Kopassus setelah lulus Akmil. Tentara kelahiran Buleleng, Bali, 26 Juni 1967 itu sempat dipercaya sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Namun kemudian, I Nyoman Cantiasa lama bertugas di Kopassus, dari mulai Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus hingga Danjen Kopassus.
Selain di Kopassus, lulusan Sesko TNI 2014 itu juga mencicipi beberapa jabatan lain, seperti Danmentar Akmil, Danrem 163/Wirasatya, Danrem 173/Praja Vira Braja, Kasdam XVII/Cenderawasih, dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Pangdam XVIII/Kasuari. Pada 2022, pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal setelah ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III. Setelah itu, penyandang Brevet Para Utama tersebut dimutasi menjadi Koorsahli KSAD dan sejak 9 November 2023 hingga saat ini menjabat Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Petahana (BIN).
2. Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, SH
Selanjutnya ada nama Mohammad Hasan dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Lulusan Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 26 Agustus 2020–9 Desember 2021.
Karier militer di Kopassus Mohammad Hasan cukup lama, dari mulai Danunit Grup 1/Para Komando, Wadan Grup 2/Sandi Yudha hingga Danjen Kopassus. Namun di antara itu, tentara kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 tersebut juga sempat mengemban jabatan di luar Kopassus. Seperti Danyonif 114/Satria Musara, Dandim 0104/Aceh Timur, Asrena Danpaspampres, Dan Grup A Paspampres, dan Danrem 061/Surya Kencana.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, karier Mohammad Hasan terus menanjak. Penyandang Brevet Free Fall itu dipercaya sebagai Pangdam Iskandar Muda, Pangdam Jayakarta merangkap Dankogartap I/Jakarta. Sejak 24 Juli 2024, Mohammad Hasan mengemban tugas sebagai Panglima Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
3. Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, SIP
Widi Prasetijono juga masuk dalam Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Abituren Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 31 Januari 2022–8 April 2022. Tentara kelahiran Trenggalek, 4 Juni 1971 itu mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Namun setelah itu, Widi Prasetijono lama bertugas di Kopassus, dari mulai Danunit Grup 2 hingga Wadanyon 11 Grup.
Penyandang Brevet Para Utama itu sempat melalang buana sebelum akhirnya menjadi Danjen Kopassus. Antara lain menjadi Danyonif 400/Raider, Dandim 0735/Surakarta, Ajudan Presiden RI, Danrindam III/Siliwangi, Danrem, 074/Warastratama, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Kasdam IV/Diponegoro.
Widi sebentar menjabat Danjen Kopassus karena dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Sejak 24 Desember 2023 hingga saat ini menjabat Komandan Kodiklat TNI-AD.
4. Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan, SE, MM
Dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an terdapa nama Iwan Setiawan. Lulusan Akmil 1992 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 8 April 2022 – 28 April 2023.
Iwan Setiawan mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Tak lama kemudian ia menjadi bagian Kopassus. Tentara kelahiran Bandung, 15 Februari 1968 itu berada di Korps Baret Merah hingga berpangkat Letnan Kolonel. Dari mulai menjabat Danunit Grup 2/Parakom Kasi 2/Ops Grup 1/Parako, Danyon 22/Grup 2, hingga Wadan Pusdikpassus.
Saat pangkatnya naik Kolonel hingga Brigadir Jenderal, Iwan banyak bertugas di luar Kopassus. Antara lain Danbrigif 22/Ota Manasa, Danrindam Jaya, Danrem 052/Wijayakrama, Danrem 173/Praja Bira Braja, dan Waaslat KSAD Bidang Kermamil. Iwan kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus pada 8 April 2022 dan sejak 28 April 2023 hingga saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.
5. Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, SIP, MSi
Kemudian ada nama Deddy Suryadi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Deddy merupakan lulusan Akmil 1996 yang menjabat memimpin Korps Baret Merah pada periode 28 April 2023–21 Februari 2024.
Deddy Suryadi memiliki sejarah karier panjang di Kopassus. Dia pernah menjabat Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandema Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, dan Grup 2/Sandi Yudha. Tentara kelahiran Bandung, 14 September 1973 itu kemudian menjadi Ajudan Presiden RI, Kasrem 061/Surya Kencana, Danrem 074/Warastratama.
Pada 2021, Deddy diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Setahun kemudian lulusan Terbaik Seskoad 2010 itu dimutasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya diangkat menjadi Danjen Kopassus pada April 2023. Sejak 21 Februari 2024 hingga saat ini, Deddy menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
6. Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi, SIP, MSDA
Terakhir ada nama Djon Afriandi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1995 itu menjabat Danjen Kopassus sejak 8 Maret 2024 hingga saat ini.
Banyak jabatan strategis yang pernah diemban Djon Afriandi sebelum menjabat Danjen Kopassus. Antara lain Dan Grup 1/Kopassus, Koorspri KSAD, Danrem 012/Teuku Umar, Danmentar Akmil, dan Stafsus KSAD.
Infanteri 1. JODI WIJANARKO 2. OPAN SOPANDI 3. ERA HERNANTO 4. SUMEIDI 5. MONANG HARIS PS. 6. RUDI SYAMSIR 7. PATAR SAHAT P. 8. LUKMANSYAH 9. A. RAHMAN TAUFIK 10. A. SUHENDRA 11. SLAMET RIYADI 12. BASUKI ACHMAT S. 13. RUDIYANTO 14. NURALIM 15. CH. EKO MINTARTO 16. LILIK SUTIKNA 17. U. HARI SUPANGKAT 18. F. FRENKY TUMBOLE 19. M. SJA'BAN LANTA 20. SAMSUL 21. R. TOAR S. MANOPO 22. IRHAM WAROIHAN 23. TAUFAN AKRIDAL 24. JOKO SLAMET 25. ERWIN 26. YANMAMORA 27. I MADE RIAWAN 28. RAHMAN SUJANA 29. TEGUH MUJI A. 30. JOKO SUDIYONO 31. EKO SETIAWAN A. 32. AGUS GUNAWAN 33. LEO R. RATNA 34. HERI WIRANTO 35. H. EDDY SUNARYO 36. SUWANTO 37. EKO NATALIUS H. 38. JOKO WILFRIT 39. RONTA AGUS K. 40. SUNARTO 41. SAFRUDIN 42. SUTIKNO SULEMAN 43. NURMAN SAITO 44. RIFKI 45. IDA BAGUS K. SURYA W 46. HENDRI SANTOSO 47. YAN ANDERSON 48. HADI SUMARNO 49. ACHMAD ZAHRONI 50. Y. HERU KUNCORO J. 51. HERON DAMANIKUS 52. ALMUKHALIF SURYO 53. ALKAMELVI KARMANI 54. HERRY STEVE S. 55. WAWAN SUKARWANTO 56. SUHARYANTO 57. ADE KURNIANTO 58. MUCHTAR INDARTA 59. HERI KRISTIANTO 60. SURATNO 61. M. KLUFIE BETA 62. AGUS MARSANTO 63. DJAMBAR DARMO 64. IWAN SUMANTRI 65. DARYATMO 66. ANGGIAT TORANG 67. JOHANES MAHORA 68. HAROLD MOKAYUKU 69. JAP. TARIGAN 70. SUSWATIJO 71. YUDI ABRI MANTYO 72. ERI ISWANTORO 73. SAPRIADI 74. AHMAD MULYONO 75. AHMAD MARJUKI 76. EKO MARGIYONO 77. WASONO 78. JOHN HARLAN A. 79. ANTON PATANDUNG 80. R. BHAKTI Z. AHMAD 81. CUCU ZAENAL ARIFIN 82. YUSMAN MADAYUN 83. RA. PRANANTO AKOSO 84. SUGIYONO 85. DIDIK SUGIYANTORO 86. WAHYU WIJAYA 87. LUKANUL KHAQIM 88. TJ. PUTRA GUNADI G. 89. JAMARIUS ARISTON ELLA 90. DADANG JUANDA 91. CHANLAN ADILANE 92. REKSON OBERLIN S. 93. A. SURYA AGUNG N. 94. LISMER LUMBAN S. 95. DWI KURYANTO 96. OKTORI BHAKTI 97. HERI WIDARTO 98. SURYO SUPRAPTO 99. ICHWAN 100. DANU PRIONGGO 101. JAHIDIN 102. DJOKO ANDOKO 103. TRI YUNIARTO 104. DENI MULYONO 105. IMAM SUPARDI 106. PARADA SIRINGO R. 107. SETIA JIWA 108. HANDAKA 109. ARIF BUKHORI 110. ABDULLAH 111. DJONI WIJAYANTO 112. ABDUL RAHMAN 113. WIM MULYADI P. 114. SUNARTO 115. FAUZI RUSLI 116. NASRUL NASUTION 117. FERDINANDUS 118. TRI WIDARBO 119. EDDY KASMADI 120. IRWAN BUDIYANTO 121. DJOKO MARYANTO 122. SUSILO WIBOWO 123. M. HASAN 124. TRI NUGRAHA H. 125. R. MUHAMAD K. 126. R. TRI MULYONO 127. KUKUH HARTONO 128. SUDARWO ARIS N. 129. MOH. AHSANUL HAQ 130. NANANG ARIANTO 131. HARI SANTOSO 132. BASRI (BUPATI NUNUKAN KALTIM) 133. SAINUL ALAM 134. ASRIANUS BULO 135. YOHANIS SINGGI 136. MADE GERNINA YASA 137. RODON PEDRASON 138. SETIA WINARNO 139. TITO OTMAN MAHMUD PADRAB 140. MOHAMMAD SOKHIR Kavaleri 1. GATOT PRAMONO 2. JONATABE ARYANTO 3. WAWAN TJAHYONO 4. TENTRI DOLONG 5. IGN. EKO JOKO P. 6. KHUSNUL QULUQ 7. DANNY GAUTAMA 8. ADE WIHANTO 9. AGUS TABAH SANTOSO 10. ASEP RIDWAN 11. ACHMAD FADHOLI 12. SUSANTO 13. BUDI AWALUDIN H 14. TAUFIK BUDI S 15. GUNUNG ISKANDAR 16. ABDUL BASID 17. BAMBANG LISDIANTO 18. BAMBANG SUGIHARTO 19. BOKIYAR 20. JONI NAINGGOLAN 21. M. HATTA UMAR RUKO 22. KUKUH SURYA SIGIT S. 23. YUSUP M. 24. ROBERT PWIN T. Armed
9. OCTIVA RAJAGUKGUK, SH, SIP
14. I KADEK ARYA ATMAWIJAYA
16. JAUHARI AGUS SARAJI
17. TOTOK IMAM SANTOSO, SIP, S.Sos
19. ANTON IRIYANTO POPANG
20. VINCENTIUS SETIAWAN BAYU S.
21. BAMBANG EKO PRATOLO
3. SURYO TRIDOSO SAPTO HANDONO
4. NUGROHO JATI WALUYO
7. A. ZAKI BASUKI RAHMAT
9. IBNU BINTANG SETIAWAN, SIP
11. BUDHI DARMAWAN, S.Sos
12. AHMAD HOTMA POHAN
14. HERU SUDARMINTO, SIP, MSc
16. MIRZA PATRIA JAYA
17. JONNI MAHROJA, MA
20. RAMSES LUMBAN TOBING
21. AHMAD HOTMA POHAN
Zeni 1. Y.D. PRASETIO 2. DEDY HERMAN 3. ANORI TOMABARSONO 4. RAHMAT SUHANIYA 5. RUDY HERMANTO 6. I WAYAN ADITYA 7. BENY BUDI SETIANTO 8. BUDI IRWANTO 9. RUDY WIRAWAN H 10. SUSILO ADI PURWANTORO 11. TOTO FEDERIK P 12. ARI PITOYO GUMELAR 13. AHMAT FAIZAL 14. DODY KUSBNDI 15. R. NUGROHO GUMELAR 16. HERIYANTO DAHLAN 17. KHOMARUDIN 18. ADI WIRYANTO 19. MATEUS JANGKUNG 20. FAHRUDIN 21. KRISTIANTO 22. RIDHO HERMAWAN 23. MARYONO 24. TRI HASCARYA 25. HARFENDI 26. BAGUS ANTONOV H Peralatan 1. ARIF HERMAN HIDAYAT 2. ASOP SOFYAN SAMSUDIN 3. HARI PURNOMO 4. BUGIARTO 5. ENDANG SUTARDI 6. MURAD ZAELANI 7. JONI DECIANA 8. KOWARAHARDJA 9. HARDI 10. AGUS SRI RAHARDRA I 11. MAKBUL 12. KOKOM 13. AGUS TRI SUNU 14. PRIHANDOKO Perhubungan 1. TJAHJONO SRI WIBOWO 2. I GUSTI PUTU WIREJANA 3. WIDJANG RANJOTO 4. DENIH DAHTIAR 5. MARTANTO DWI SAKSONO HADI 6. SUNOTO 7. IRBARSYAH RUDIANTO 8. AKHMAD ZAINUL ARIFIN 9. MUHAMAD MUHSON 10. AGUS SETIAWAN 11. BUDI INDARTO 12. GATOT SANTOSO
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 33 prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan menyerang warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/11/2024).
Akibatnya, 8 warga dilaporkan luka berat, belasan luka ringan, dan seorang bernama Raden Barus (61) tewas.
Penyerangan secara membabi buta dipicu cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan mengendarai sepeda motor.
Pangdam I/Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini.
“Atas nama keluarga Kodam I/BB, kami menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Ahad atau Minggu (10/11/2024).
Hasan bertemu langsung dengan keluarga Raden serta keluarga dari warga yang terluka akibat penyerangan.
Dia memastikan warga yang terluka akan ditangani pengobatannya sebaik mungkin.
Selain itu, pria yang baru saja diangkat menjabat Sesmenkopolhukam itu juga memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan.
Lantaran sangat merasa bersalah, Hasan bahkan siap tukar nyawa dengan almarhum.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.
Hasan, merupakan lulusan Akmil 1989 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Dia memiliki rekam jejak panjang dan beragam dalam karier militer, dimulai dari berbagai posisi penting di lingkungan TNI AD hingga jabatan strategis di Kemenkopolhukam.
Berikut riwayat perjalanan kariernya:
TNI memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Foto/SINDOnews
- Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Mereka merupakan perwira-perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) Angkatan 1990-an dari satuan Infanteri
dengan segudang prestasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, para perwira tersebut merupakan lulusan terbaik peraih lencana Adhi Makayasa. Pemberian anugerah Adhi Makayasa dilaksanakan pada acara Prasetya Perwira (Praspa) dan Sumpah Perwira, yaitu upacara pelantikan para taruna TNI dan Polri.
Daftar Jenderal Bintang 4 Polri dalam Satu Dekade Terakhir:
Jenderal Polisi Sutarman
Jenderal Bintang 4 Polri pertama dalam satu dekade terakhir adalah Jenderal Pol (Purn) Sutarman. Polisi kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 itu menjabat sebagai Kapolri periode 25 Oktober 2013-16 Januari 2015.
Sutarman meraih pangkat jenderal bintang 4 Polri ketika dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013. Mantan Kabareskrim Polri itu diangkat menjadi Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden No.67/Polri/2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo yang memasuki masa purnabakti (pensiun).
Sebelum menjadi Kapolri, Sutarman pernah menjabat beragam jabatan strategis. Antara lain Kapolres Lombok Timur (1996), Kapolr Metro Bekasi (1999), Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (2000-2001), dan Kapolwiltabes Surabaya (2004-2005). Kemudian Kapolda Kepri (2005-2008), Kapolda Jawa Barat (2010), Kapolda Metro Jaya (2010-2011), dan Kabareskrim Polri (2013-2015).
Sutarman masih menjabat sebagai Kapolri di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun 9 bulan sebelum pensiun, Sutarman diberhentikan secara terhormat dan digantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Sosok Jenderal Bintang 4 Polri, Ayah Irfan Urane Jebolan Akpol Adhi Makayasa 2023
Selasa, 27 Juni 2023 - 12:33 WIB
Jakarta – Nama mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Aziz kembali jadi perbincangan usai sang anak yakni Irfan Urane Aziz mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa 2023. Selain itu Urane juga mendapatkan medali dan piagam Ati Tanggap Emas, serta Ati Tanggon Emas.
Sontak kehebatan yang diraih Urane di usianya yang masih sangat muda, membuat publik penasaran dengan sosok sang ayah yang memiliki pangkat bintang empat saat masih aktif di tubuh Polri. Berikut profil Jenderal Pol (Purn) Idham Aziz:
Mengutip beberapa sumber Selasa, 27 Juni 2023, Idham Aziz merupakan pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Januari 1963. Setelah lulus SMA 1 Kendari pada tahun 1982. Perjuangan Idham untuk menjadi taruna Akpol sangat sulit.
Pertama kali mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang Akademi Kepolisian atau Akpol) dia dinyatakan gagal. Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya, Idham kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba mengikuti tes Akpol, dan lagi-lagi dia menemui jalan buntu. Baru pada tahun 1988, Idham dinyatakan lolos dan diterima jadi bagian AKABRI Kepolisian A.
Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto.
Kemudian setelah berhasil melakukan investigasi mutilasi tiga gadis SMA di Poso, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso per tanggal 12 November 2005.
Oktober 2014, Idham ditunjuk sebagai Kapolda Sulawesi Tengah menggantikan Brigjen Pol. Ari Dono Sukmanto. Jabatan tersebut diembannya hingga 1 Maret 2016.
Pada tanggal 23 September 2016, Idham dilantik menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam), Kemudian dia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya pada 26 Juli 2017.
Sekitar dua tahun berselang, Idham kemudian dilantik menjadi Kabareskrim Polri per tanggal 28 Januari 2019. Barulah pada bulan Oktober di tahun yang sama, namanya masuk sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.
Pada tanggal 30 Oktober, Komisi III DPR-RI yang dipimpin oleh Herman Hery menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Idham. Rapat pleno Komisi III memutuskan bahwa mereka menyetujui pencalonan Idham secara aklamasi. Keputusan ini disahkan oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR-RI dalam sidang paripurna yang digelar sehari setelahnya
Presiden Jokowi resmi melantik Idham sebagai Kapolri pada tanggal 1 November 2019. Kini, tugas Idham Azis di kepolisian Indonesia telah berakhir. Setelah pensiun, Idham tidak mempunyai rencana khusus apapun. Dia hanya ingin berkumpul bersama keluarga sambil melakukan hobinya, yaitu bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana.
Kemudian setelah berhasil melakukan investigasi mutilasi tiga gadis SMA di Poso, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso per tanggal 12 November 2005.
Jenderal Polisi Tito Karnavian
Jenderal Polisi Tito Karnavian juga masuk dalam daftar Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir. Polisi kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 itu menjabat sebagai Kapolri pada periode 13 Juli 2016–22 Oktober 2019.
Pangkat Jenderal Bintang 4 Polri diraih Tito Karnavian ketika dilantik menjadi Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 48 Polri Tahun 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Polri. Tito menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki usia pensiun.
Lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa Akabri Kepolisian 1987 itu pernah mengemban beragam jabatan. Di antaranya, Kepala Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri (2009-2010), Kapolda Papua (2012-2014), Kapolda Metro Jaya (2015-2016), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Kapolri.
Pada periode kedua Presiden Jokowi menjabat, Tito Karnavian ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Jabatan itu diemban hingga saat ini, masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Jenderal Polisi Idham Azis
Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir selanjutnya adalah Jenderal Polisi Idham Azis. Polisi kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 itu menjabat sebagai Kapolri periode 1 November 2019-27 Januari 2021.
Idham Azis dilantik menjadi Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri/2019 pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Atas pelantikan tersebut, Idham meraih juga naik pangkat menjadi Jenderal Bintang 4 Polri.
Lulusan Akabri 1988A itu memiliki karier cemerlang di Kepolisian. Ia pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat, Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Kadiv Propam Polri, Kapolda Metro, Kepala Bareskrim Polri, dan Kapolri.
Teguh Muji Angkasa
Letjen TNI Teguh Muji Angkasa merupakan perwira tinggi TNI AD. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 11 Juni 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Karier militer Teguh Muji Angkasa cukup cemerlang. Ia pernah mengemban jabatan strategis, seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Teguh Muji Angkasa meraih pangkat jenderal TNI bintang 3 ketika dipromosikan menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Juli 2022. Mantan Kepala Penerangan Kopassus itu resmi menyandang pangkat Letjen TNI pada Oktober 2022.
Dalam prosesnya sebagai prajurit TNI, Teguh Muji Angkasa juga mengikuti sejumlah pendidikan militer setelah lulus Akmil. Antara alin Sesarcabif, Komando, Diklapa I, Selapa II, Seskoad, dan Sesko TNI. Ia juga mengoleksi sejumlah brevet atau tanda kemahiran yakni Brevet Komando, Brevet PARA Utama, Brevet Pandu Udara, Brevet Airborne, Brevet Anti Teror (Kehormatan), dan Brevet Terjun Bebas Militer (Kehormatan).
Jenderal TNI bintang 3 alumni Akmil 1989 selanjutnya adalah Letjen TNI Eko Margiyono. Sama seperti Teguh Muji Angkasa, prajurit TNI kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 12 Mei 1967 ini juga berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Eko Margiyono saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI yang diemban sejak Januari 2023. Sebelumnya, penyandang Master of Art dari Center of War Studies Hull University tersebut pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Antara lain Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
Sejumlah pendidikan militer pernah diikuti Eko Margiono, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Dik Pandu Udara, Dik Komando,
Diklapa I, Selapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas. Di seragamnya juga tertempel beberapa brevet, antara lain Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, Brevet Pin Alumni Lemhannas, dan Brevet Kualifikasi Pandu Udar (Pathfinder).
Selanjutnya ada Letjen TNI Suharyanto. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Raider).
Selepas Akmil, Suharyanto juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon. Kemudian Susdandim, Sesko TNI yang menjadi lulusan terbaik, Dik Raider, Air Borne, dan Lemhannas.
Berkat ketekunan dan prestasi yang ditorehkan, Suharyanto pernah menduduki jabatan penting, antara lain Danyonif 516 Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021).
Teguh Muji Angkasa (Foto: Istimewa)
SEJUMLAH Jenderal TNI lulusan Akadami Militer (Akmil) 1989 yang memiliki karier cemerlang hingga saat ini. Salah satunya berstatus sebagai peraih Adhi Makayasa.
Setiap angkatan di Akmil selalu melahirkan prajurit-prajurit bertalenta. Bahkan, sebagian di antaranya berhasil menduduki jabatan-jabatan penting serta meraih pangkat Jenderal.
Berikut ini lima Jenderal TNI lulusan Akmil 1989 yang memiliki riwayat karier yang moncer:
1. Teguh Muji Angkasa
Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa merupakan seorang perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Darat (AD). Pria kelahiran 11 Juni 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Dalam riwayat kariernya, Teguh Muji Angkasa pernah menempati berbagai jabatan strategis. Sebut saja seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Terbaru, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 3 dengan jabatan barunya sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Sama halnya dengan Teguh Muji Angkasa, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono juga menjadi salah satu lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di TNI, pria kelahiran 12 Mei 1967 ini pernah menempati sejumlah jabatan penting.
Di antaranya adalah Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
3. Totok Imam Santoso
Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso, perwira tinggi (pati) TNI AD tersebut menempati posisi Pangdam XIV Hasanuddin. Lulusan Akmil 1989 ini pernah menjabat Gubernur Akmil pada 2020-2021, hingga Danpussenarmed Kodiklatad pada periode 2021-2022.
Jenderal bintang dua ini diketahui sebagai anggota organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dalam tugasnya sebagai Ketua Bidang Teknik PSHT, tim pencak silat TNI AD berhasil meraih juara di International Pencak Silat Indonesia Open Championship.
Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto merupakan perwira tinggi (pati) TNI AD yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas. Dalam riwayatnya, Tri diketahui sebagai lulusan terbaik Akmil 1989 dan meraih bintang Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Selain itu, pria kelahiran 15 Juni 1968 ini juga menyemat predikat lulusan terbaik PPRA LV Lemhannas 2016. Pada jenjang kariernya, prajurit dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini memiliki riwayat yang cukup mentereng.
Tri Yuniarto pernah menjadi Danden 433/43 Grup 4 Kopassus, Koorspri Kasad, Dirbindiklat Pusterad (2016-2017), Dirdok Kodiklatad (2017-2018), Pangdivif 2/Kostrad (2018-2021), hingga Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas (2022).
Berikutnya ada Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Pria kelahiran 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri. Dikutip dari pemberitaan Sindonews, sejumlah jabatan penting pernah disematnya hingga saat ini.
Sebut saja seperti Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021). Terbaru, Letjen Suharyanto ditunjuk sebagai Kepala BNPB menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito. Jabatan ini dipegangnya sejak 17 November 2021.
Presiden Jokowi melantik Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta pada 13 Juli 2016. Atas pelantikan tersebut, Tito naik pangkat menjadi Jenderal Polisi atau Jenderal Bintang 4 Polri. FOTO/DOK.SETPRES
- Daftar Perwira Tinggi (Pati) yang berpangkat
Polri dalam satu dekade terakhir dapat diketahui dalam artikel berikut ini. Dua di antaranya merupakan peraih penghargaan
sebagai lulusan terbaik Akabri Kepolisian.
Jenderal bintang 4 Polri merupakan pangkat tertinggi dalam jenjang kepangkatan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pangkat ini secara resmi disebut Jenderal Polisi yang ditandai dengan simbol bintang di pundak seragamnya. Pemilik pangkat ini biasanya menjabat sebagai Kapolri.
Dalam satu dekade terakhir, setidaknya terdapat 5 Pati yang memiliki pangkat Jenderal Bintang 4 Polri. Mereka adalah Kapolri yang menjabat di ujung masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Siapa saja mereka?